April 24, 2012

Kehilangan ? mungkin Tuhan marah.

   Seorang gadis kecil,anggaplah namanya Rania.ia sedang pergi berbelanja bersama kedua orang tuanya ke toko yang berada di pinggiran kota.Ibunya memasukkan beberapa perlengkapan dapur ke troly belanjaannya,sedang ayahnya tengah sibuk memilih cream cukur di etalase depan.Rania masih setia membututi ibunya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan lugu mengenai setiap barang yang ibunya beli,apa namanya benda merah itu bu ? atau,ini untuk makan aku nanti malam ?,dan sang ibu hanya menjawab dengan kata iya atau anggukan untuk pertanyaan-pertanyaan yang tak membutuhkan penjelasan panjang.
  Setengah jam lebih keluarga kecil itu menyelesaikan kegiatan belanja mereka,dan akhirnya menuju ke kasir untuk membayar apaun yang telah mereka masukkan ke troly belanjaan mereka.sestelah selesai membayar,ayah Rania membawa plantik-plastik putih bertuiskan nama toko yang baru saja mereka buru barangnya,sedang ibunya menggandeng tangan Rania menuju ke parkiran.Sebelum masuk ke mobil,mata Rania terpaut pada boneka beruang coklat yang tengah duduk santai dengan menggunakan syal   bermotif garis-garis berwarna merah dan putih.anak kecil mana yang tak tertarik pada boneka lucu yang berwajah manis itu.Raniapun langsung merengek untuk dibelikan boneka itu,namun karna memang ayah dan ibunya sedang terburu-buru makan keinginan Rania untuk mendapatkan boneka itu hari ini sirna.
  Sesampainya dirumah ia terus-terusan merengek tentang boneka itu,saat makan malam,mau tidur atau bahkan bangun tidur.namun Ayahn dan ibunya tetap saja tak mau membelikannya,alasan mereka boneka Rania sudah terlalu banyak,jadi tak perlu membelikannya lagi,Rania kecewa.setelah satu minggu ia tetap saja merengek dan meminta,bahkan ia berjanji akan mendapatkan nilai A di setiap pelajarannya.Namun,tetap.Rania jadi giat belajar,ia pikir jika nilai pelajarannya bagus maka ayahnya pasti akan membelikannya.
   Dua hari kemudia Rania pulang dari sekolahnya dengan ceria membawa kertas hasil pekerjaan Bahasanya yang bernilai A,ayah ibunya senang,dan lagi-lagi Rania merengek tentang boneka yang seminggu lalu ia lihat di kaca toko.Keesokan harinya Rania membawa nilai tugas menulisnya dan nilainyapun A.Rania merengek lagi.Dan malam harinya saat ia hampir makan malam ayahnya datang dengan boneka yang ia ingini itu,Boneka beruang coklat dengan syal merah putih dileher,Rania sangat senang dan langsung memeluk ayahnya,berterima kasih.
  Rania sangat sayang pada bonekanya,ia sampai memberikannya nama.Bubu,begitu iya menyebutnya,setiap saat Rania bersama Bubu,tidur,makan nonton Teve,Rania selalu bermain bersama Bubu,selalu dan selalu.Dan siang itu Rania pulang dari sekolahnya membawa kertas hasil tugas pelajarannya,dan nilai A tak ada lagi disitu,ia dapat nilai C,ibunya marah.kemudian tugas pelajaran selanjutnya ia mendapat nilai C-,seterusnya,Nilai A nya tak ada lagi,bahkan di pelajaran menghitung ia mendapat nilai D.Rania tak giat lagi belajar,ia selalu bermain bersama Bubu,pada saat belajar pun ia terus bermain dikamarnya bersama Bubu.Dan seperti yang bisa kita tebak,ayahnya marah,ibunya marah dan mengambil Bubu si beruang dari Rania,bahkan ayahnya menyembunyikannya di loteng.Rania menangis,ia tak ada yang menemani lagi saat makan,tidur atau bahkan belajar,ia sendiran.Rania telah kehilangan.
   Begitulah hidup,kita berdoa pada Tuhan,Tuhan berikan aku ini,Tuhan berikan aku itu,setelah dapat,lalu ia pergi,dan kita marah pada Tuhan ?,saat kita meminta,kita berusaha,berjuang,atau bahkan bersedakah.tapi,setelah kita dapatkan ? mungkin kita sudah tak berjuang lagi,kita tak berdoa lagi,kita tak bersedakah lagi,kita tak mendekat lagi padaNya.Mungkin Tuhan marah pada kita,karna setelah kita mendapatkan apa yang kita minta,kita tak berdoa lagi padaNya,setelah kita dapatkan lagi apa yang kita mau,kita tak mau lagi mendekat dengaNya,setelah kita anggap kita bahagia bersama kekasih kita,kita tak mau lagi mendapatkan KasihNya.Yah,Tuhan marah,marah pada kita yang selalu melupakanNya saat kita dapatkan apa yang kita mau,cemburu pada kita saat cinta kita padaNya tak sebesar dulu lagi saat kita sendiri,Tuhan menghukum kita,agar kita mau berdoa lagi,agar kita mau mendekat lagi,agar kita mau mencintaiNya lagi,agar kita selalu ingat padaNya lagi.

No comments: