January 02, 2012

No rules

  Entah kenapa tiba tiba pertanyaan itu muncul begitu saja di otakku,aku orang ga suka aturan ? atau lebih singkatnya pemberontak ? itu muncul saat seseorang menyebut aku dengan sebutan 'pemberontak kau wan !',hal itu membuat aku berpikir.aku memang bukanlah orang yang suka di kekang,aku orang yang lebih suka kebebasan,apapun walau terkadang hal itu menjengkelkan bagi sebagian orang (ini sifat jeleknya),aku jadi teringat sama kisah kisah dulu,peraturan peraturan apa saja yang pernah ku lakukan,sedikit yang aku ingat,mungkin itu efect dari sikap pelupa yang kerap kali muncul.hanya ada satu aturan dalam hidupku,dan aku hanya ingin melakukan aturan itu ;
1.NO RULES (tak ada aturan)
  Mungkin itu yang membuat aku terkadang terlihat sebagai anak yang egois dan suka berontak.dulu pada saat aku masih TK ada dua hal pemberontakan yang aku masih ingat sampai sekarang,pertama saat aku baru dua hari masuk sekolah dan otomatis menduduki bangku kelas nol kecil,saat itu aku punya kakak sepupu yang lebih tua dua tahun di atasku,aku lupa gimana asal mulanya,tapi yang paling aku ingat adalah saat pertengahan pelajaran bernyanyi waktu itu (kalo di TK nyanyi termasuk pelajaran yak ?) aku langsung bangun dari bangkuku membawa seerta tas kemudia berjalan begitu saja keluar dengan percaya dirinya aku masuk ke kelas nol besar dan duduk di sana layaknya sebagai murid yang terlambat,semua orang bingung dan entahlah apa yang terjadi,tapi yang jelas karna aku tak mau duduk di kelas nol kecil akupun resmi menjadi anak kelas nol besar dengan kemauanku sendiri.Kedua,saat perayaan Ibu kartini,dimana semua anak di wajibkan mengenakan kebaya serta berdandan ala pahlawan wanita tersebut,Mamah udah nyiapin semua kebutuhanku dari jauh jauh hari,mulai beli kebaya dan segala pernak perniknya,dan saat hari itu datang aku malah lebih memilih mengenakan baju merah yang berlambangkan power rangers (Dulu masih keren kerennya mereka) dan celana pendek kesayanganku,serta sepatu coklat lengkap dengan boneka kecil coklat yang tertempel di atanya,dan mamah ? hanya pasrah.bahka aku tertawa cekikikan saat melihat foto dimana semua temanku berjejer rapi dengan kebaya dan bibir penuh lipstick dan hanya aku orang yang paling berbeda dengan PeDenya di tengah berpose seperti seorang power rangers tersesat di antara para kartini.
  Saat aku SD,aku pernah menggigit keras keras tangan pengawas ujian karna sangat ngantuk dan ingin pulang,padahal kertas ujianku hampir tak terisi semua,entah mengapa saat itu aku sangat tak bisa di cegah (Ya Allah,semoga ini bukan tanda2 kegilaan dini),jaddi pantas saja saat itu rangkingku adalah 43 dari 45 murid.Di TPQ ada peraturan kalo setiap anak harus memakai baju muslim,kecuali aku,karan aku selalu datang dengan kerudung namun baju yang aku kenakan terserah aku,pernah juga aku menggunakan gaun pendek sepaha,namun rambutku tertutup rapat,dan hampir selalu datang pada jam 5 sore kurang bebeberapa menit,itupun kalo ga pas anak2 baca doa mau pulang,atau Amah lulu' (yang punya TPQ adek abiku,tapi diantara ponakannya yang ngaji di sana hanya ku yang semaunya,) sedang ngunci pintu.pokoknya waktu SD banyak sih ceritanya,mulai kisah si hantu mata lepekan,pohon kelengkeng,buang tas temen ke sawah.
  Pas kelas 5 aku pindah ke kraksaan,ga begitu banyak kisah sih di sini,mengenang aku hanya sebentar dan kemudian mondok di Pasuruan,seingetku aku cuma pernah,ngelempar satpam sekolah pake sepatu,kelar dari kelas saat guru menjelaskan pelajaran (ini soalnya gurunya udah jelek,nyebelin lagi),nyembunyiin tas mahdi (midoan),sampe dia nangis2 ga karuan dan aku di mara2in sama sami waktu jemput dia (Sami itu pembantunya si Mahdi,kurang ajar gila yah tuh orang aku dimara2in,syukur ga aku aduin),nabut pengumuman nilai di papan pengumuman,(ini yang paling gila,masalahnya gurunya killer sih,dan dia tuh ngumumin gitu nilai anak2,dengan jelas dan terang,kan malu2in gitu ya,mana nilainya ga ada yang bagus,gatau kedatengan setan dari mana gitu aku nyabutya,aku aja ga sadar.)
   Pas mondok ga banya2 amat sih,kan aku termasuk anak yang patuh pada peraturan rambu rambu lalu lintas,cuma yang paling aku inget itu adalah waktu aku kelas 3 apa 4 ya ?lupa,pokoknya di pondok kecil,jadi di dapur belakang dekat jemuran itu ada pintu yang emang ga di kunci,di kunci sih tapi ga pake kunci (paham ga ? paham deh ya ),nah beberapa kali,di setiap jam sekitar sebelum jam 3an gitu aku suka keluar tuh lewat sana,gajelas sih maunya apa,terkadang cuma nyampe belakang pondok baru,atau sampe tembok rumah pak hasan (tukang jait),atau sekedar duduk2 di sebelah rumah kak Nawir,dan nyebelinnya tuh ya,si keamanan terjelek sedunia yang segaligus temen aku yang tebaik sedunia (ember mana ember....) tau dan sempet nyancingin aku dari dalem,sebel total deh.
   Mungkin aku memang tak suka aturan,atau selalu melanggar,bukan berarti aku tak pernah mau menurut,aku cuma terkadang butuh alasa kenapa aku tak boleh melakukan apa yang aku mau,dan alasan yang aku mau buka hanya sekedar ini "ini peraturan dan tak boleh dilanggar'',aku butuh alasan yang lebih dari sekedar menurut akan peraturan,alasan yang bisa membuat ku merasa tertuntun bukan hanya sekedar menuntut.Tapi satu hal yang pasti,aku bukan anak kecil lagi,yang menganggap hal itu cuma sekedar lelucon,aku sekarang sungguh sungguh berusaha menerima semua aturan yang ada,dan berusaha memecah semua alasan itu sendiri,karna sampai sekarang,belum ada yang memberikan satu alasan kenapa aku harus menurut.Aku pengennya semua yang aku lakukan itu berarti dan aku mengerti.Tapi apa mungkin semua ini karna aku berbintang sagitarius ? katanya sih bintang ini juga ga suka aturan.I don't know,it's just......I do what I want,when I what,wherever I want and whatever I want.That's it !

2 comments:

meena jf said...

aneh..aneh...
klo wan skrg gmn?
lbh mengerti pastix..
peraturan mendidik lho..

Hey Wan said...

iya kak,
ini wes gede wan :D