April 08, 2012

Bandung,Jakarta,Malboro merah

  Kamar itu masih seperti biasanya,rapi.dengan bantal bantal yang masih bertumpuk di atas ranjang putih itu.yah kamar serba putih itu terlihat bersih dan rapi dengan hiasan lukisan lukisan abstrak di dindingnya,serta satu photo ukuran 26R bergantung pada dinding di sebelah kaca di pojok ruangan itu,memperlihatkan gambar seorang gadis dengan rambut panjang yang tengah tertawa ria namun jari jari dengan kuku berwarna merah itu menutupi hampir sebagian rambutnya yang acak acakan.yah,itu photo dirinya,photo Nessa setengah tahun lalu,yang diambil saat ia pergi ke bandung dan mengunjungi gudang Bara yang seorang pelukis.
  Nessa memasuki kamarnya,menutup pintu,kemudian mendesah sembari menyandarkan tumbuhnya di balik pintu coklat muda itu,ia mendesah,mengusap wajahnya kemudian menyeret badannya menuju ranjang dan merubuhkannya.Hari ini ia lelah,sangat lelah.Bukan hanya badannya karna baru saja datang dari bandung,tapi hatinya pun lelah,lelah dengan sikap,lelah dengan keadaan dan lelah dengan perasaan.Ia mengeluarkan bungkusan merah putih yang bertulisakan Malboro dari tas hitamnya,mengambil seputung rokok kemudian meletakannya di ujung bibir sembari tangannya merogoh sakunya meraih zippo lalu menyulutnya,dan mengihasapnya,mengepulkan asapnya. 
   Bayangannya beralir pada peristiwa pagi tadi dibandung,saat yang sama waktu ia menyulut rokoknya disana,Bara melihatnya tanpa kata,sedang ia mengalihkan pikirannya pada batang kecil yang ia bakar ujungnya tadi,Bara mengambil nafas panjang,”Ness,lo ngerti kan ?” katanya dengan tatapan yang sama.Nessa menyelesaikan hisapannya,lalu tersenyum,”Selalu Bar”,Katanya dengan senyum biasanya,Bara terlihat lega dengan jawaban Nessa,yah itu adalah jawaban Nessa,seperti biasanya,setiap saat saat ia bingung atas waktu yang harus ia jalani.”Gue sayang sama lo,lo tau kan Ness,”katanya lagi,”Love you more”,jawab Nessa seraya bangkit dan meraih tas nya,pergi.Baru lima menit yang lalu ia sampai di gudang Bara,ia sengaja berangkat pagi sekali minggu ini,karna ia rasa ia ingin menghabiskan waktu yang cukup lama di sini,namun yah,takdir hanya memberikannya waktu lima menit untuk itu.
  Saat diluar,Nessa melihat Taxi turun disana,seorang perempuan cantik dengan sweter pink keluar,dengan celana pendek yang terlihat indah di kakinya yang cantik,rambut yang di gelung seadanya kebelakang,sedikit acak acakan memang,namun terlihat begitu rapi dan anggun.”Hai Ness,mau pergi ?” tanyanya ya,kemudian memeluk Nessa hangat sebentar,”Ia gue mau ketempat si Rudi Del”,Delia nama gadis cantik itu,ia tersenyum,”Lo setiap ke Bandung pasti tempat si Rudi yah tujuannya,”.Nessa tersenyum,sedikit getir,”Dimana lagi tempat gue tertuju ?,gue pergi dulu yah,Bara udah nungguin tuh dari tadi”.setelah memeluknya lagi ia pun pergi,Delia masuk,dan Nessa,tempat Rudi ? ah,tidak,ia mencari Taxi dan,Jakarta,gue capek.
   Ia menghisap lagi rokoknya,membuka mata,dan mencoba melupakan kisah di Bandung tadi,mematikan rokoknya,kemudian menutup matanya dengan bantal.Sebelum ia terlelap Handphonenya bergetar.Bara,itu nama yang muncul di layar handphone sebagai penelpon siang itu.
Ia Bar ?”
“Lo dijakarta Ness ?”
“Ia,”

hening…….

“Maafin gue yah Ness,gue pikir Delia jadi ke Bali minggu ini,”
“Gapapa Bar,it’s fine,gue tau posisi gue kok,”
 “Harusnya gue mutusin memang,bukan begini,gue salah sama kalian berdua”

“Bar,selama dua tahun ini berlangsung ga ada masalah kan,it’s okey,gue tau lo gabisa ninggalin dia,udah lo sana deh temenin Delia,gue capek mau tidur”.

“Okey,love you….”
“Love you more,”
    Nessa menutup handphonenya,membalikkan badannya,dan merasakan perlahan aliran sungai yang mencair dari kedua matanya,
Aku lelah,namun rasa ini lebih besar dari lelahku……
   

No comments: