April 10, 2012

Delia.

  Aku melihat Nessa berlalu setelah berbicara sekilas denganku didepan gudang Bara pagi ini.Seharusnya aku di Bali hari ini,menikmati desiran ombak indah pantainya,namun,kini tiket yang kubeli seminggu lalu harus ku buang sia-sia.Ada yang lebih berharga yang harus ku pertahankan disini,aku tak mau lagi !,cukup untuk dua tahun ini,katakan saja aku egois,namun inilah aku.
  Saat aku masuk ku lihat Bara tengah duduk melamun,terlihat sekali pikirannya kacau pagi ini,waktu aku bilang aku ga jadi ke Bali tadi di telpon,terdengae suaranya kaget dan kebingungan,ia tersenyum melihatku datang,kemudian berdiri menyapaku."Nessa buru buru amat Bar ?,aku liat dia di depan barusan,katanya mau ketempat Rudi",Bara mendesah ringan lalu kembali duduk,"Yah,dia bilang memang kalo dia cepet-cepet mau kesana,ntah....itu anak gapernah betah deh dibandung kecuali di tempat Rudi,"Bara menambahkan sedikit tawa di akhir kalimatnya,namun aku bisa membaca tawa itu,tawa getir yang dipaksakan,aku tau,aku mengacaukan hari mereka,aku sadar,"Bar,aku ke kamar mandi bentar yah",Bara mengangguk kemudian dia berdiri,menata letak lukisan lukisan yang belum ia pajang,aku berjalan menuju kamar madi yang berada di sebelah kamar Bara,masuk,menutup pintu,ku lihat wajahku di kaca wastafel,ada sesak yang ku rasa selama dua tahun ini,ada sakit yang ku tahan,ada air mata yang entah tak mau keluar,kubasuh wajahku,melapnya dengan handuk biru yang bergantung di sana,teringat jelas dua tahun lalu,saat aku akan pergi ke Australi untuk mengunjungi kakaku berlibur disana selama dua minggu.


April 2010,
  "Aku berangkat yaa...."
  "Daaaahh Del,,,,,"
  "Bye Del,"Bara mengecup keningku ringan,kemudian aku mendorong troliku menuju ruang tunggu di dalam,saat ku toleh kebelakang,Bara,Nessa dan Rudi masih disana,namun Rudi terlihat tengah mengangkat telphone,kemudian pergi,dari awal memang ia bilang ia ada janji dengan seseorang,saat aku sudah di depan pintu masuk kulihat Bara dan Nessa berlalu pergi,aku tersenyum kemudian masuk.saat duduk didalam,aku teringat Bara dua hari yang lalu membujukku untuk tidak pergi, "Kamu kan bisa liburan disini sama aku Del,"aku selalu menjawab "sayang tiketnya".dan setiap kali aku mengajaknya pergi ia tak bisa,masih banyak lukisan yang belum selesai katanya.
  Aku semakin ingat dengan Bara,Rudi banyak pekerjaan minggu ini,dan Nessa di Jakarta,pasti ia akan kembali ke Bandung besok,pasti ia sendirian,"Aku bisa ke Ausi bulan depan deh,"aku ambil troliku,keluar,setengah berlari,membuang begitu saja tiket yang aku beli,menyia-nyiakan uang yang telah aku keluarkan yang rencana untuk menikmati angin Autralia.saat ada taxi,langsung saja aku menyetopnya dan masuk.Baru saja aku menyebut alamat rumah Nessa,kemudian mataku menangkap Nessa dan Bara yang tengah duduk di salah satu tempat kopi di dalam,dari kaca aku langsung bisa menebak jaket biru yang di kenakan Bara,"Tunggu tunggu pak,sebentar !" sebelum aku mebukan pintu untuk keluar,ku lihat,ahh tidak mungkin karna aku melihatnya dari jauh,aku berjalan perlahan,entah mengapa semangat ku yang tadi tersulut kini berubah slowly,aku mendekat,namun memastikan mereka tak melihatnya dan....................................
  Aku menelan ludah,berusaha melenyapkan kisah dua tahun lalu yang menjadi awal aku tau tentang Bara dan Nessa.yah,saat itu aku tak jadi ke Ausi dan aku tak jadi pula menemani Bara di Bandung,aku di bandara sampai malam,bingung.aku di Jakarta selama satu minggu,tinggal di tempat paman,aku tak mau pulang ke Bandung,lebih tepatnya aku tak mau Bara tau kalau aku masih di Indonesia,begitupun Nessa.
 Itu memang pertama kalinya aku melihat mereka bersama,namun bukan satu satunya,aku sering melihat mereka,saat aku pergi,saat aku kuliah,saat aku tak di gudang Bara,aku selalu tau,tapi aku diam.Aku tau ini menyiksaku,namun,entahlah.......aku juga tak tau aku harus bagaimana,yang aku tau,aku tak mau Bara pergi.Ini memang menyakitkan,bagiku,bagi Nessa dan bagi Bara,tapi jika mereka tau kalau aku tau,itu pasti lebih menyakitkan,karna Bara tak mungkin bersama dengan Nessa lagi,begitupun dengan ku,Senua sendiri.

Kututup mataku,walau aku tau,itu percuma............................

No comments: